SIKKA|DETIKREPORTASE.COM
Pemerintah Kabupaten Sikka terus mendorong tata kelola pembangunan berbasis data. Hal itu dibuktikan dengan peluncuran resmi program Desa Cinta Statistik atau Desa Cantik di Desa Lepolima, Kecamatan Alok Timur, oleh Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, SH (JPYK), pada Selasa (17/6/2025).
Program ini menjadi tonggak penting dalam transformasi manajemen desa di era digital. Acara peluncuran ditandai dengan pemukulan gong dan penandatanganan Piagam Desa Cantik, disaksikan oleh jajaran OPD, tokoh masyarakat, hingga lembaga adat.
Komitmen Bupati Sikka: Desa Berbasis Data, Pembangunan Lebih Tepat Sasaran
Dalam sambutannya, Bupati JPYK menegaskan bahwa data adalah fondasi pembangunan. Ia mengapresiasi langkah Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sikka yang menggagas program ini secara nasional.
“Desa Cantik adalah fondasi penting dalam memastikan bahwa setiap program pembangunan benar-benar menyasar kebutuhan nyata masyarakat,” tegas JPYK.
Ia menambahkan bahwa data yang akurat dan mutakhir akan membuat perencanaan lebih transparan, akuntabel, dan efisien.
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Jadi Kunci Kesuksesan
JPYK juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, dan perangkat daerah dalam mengelola data. Menurutnya, keterlibatan semua elemen menjadi kunci agar data bukan sekadar angka, melainkan dasar penyusunan kebijakan publik yang menyentuh kebutuhan riil warga.
“Saya berharap Desa Lepolima bisa menjadi contoh bagaimana desa bisa mandiri dalam statistik, dan menjadi model bagi desa-desa lain di Kabupaten Sikka,” tambahnya.
Desa Lepolima Dipilih karena Siap, Komitmen Tinggi dan Dukungan Total
Kepala BPS Kabupaten Sikka, Kristanto Setyo Utomo, SST, M.Si menjelaskan, Desa Lepolima dipilih sebagai pilot project karena kesiapan perangkat desa dan dukungan kuat dari Bupati serta OPD terkait.
“Desa ini memiliki perangkat desa yang sigap, komitmen tinggi, dan keterlibatan aktif para pemangku kepentingan. Ini penting dalam pengembangan data sektoral yang lebih presisi,” ungkapnya.
Literasi Statistik dan Data Mikro untuk Masa Depan Desa
Kristanto juga menyebutkan bahwa Desa Cantik merupakan program nasional yang bertujuan meningkatkan literasi statistik di tingkat desa. Program ini akan menguatkan kapasitas aparatur desa dalam pengumpulan, pengelolaan, dan analisis data mikro.
Data tersebut nantinya digunakan sebagai rujukan dalam pengambilan keputusan pembangunan di tingkat lokal. “Kami akan terus melakukan pendampingan teknis, pelatihan, dan supervisi agar desa-desa bisa menjalankan fungsi statistik secara berkelanjutan,” tuturnya.
Peluncuran Meriah, Dihadiri Tokoh Penting dan Warga Antusias
Turut hadir dalam acara peluncuran ini antara lain Kadis Kominfo Very Awales, Kadis PMD Lambertus Sol Keytimu, Sekcam Alok Timur Fidelia Kolumba, Pj. Kepala Desa Lepolima Teni Silewe, Ketua dan Anggota BPD, tokoh adat, tokoh perempuan, serta tokoh pemuda.
Suasana penuh antusias terlihat dari keterlibatan warga yang berharap program ini membawa dampak nyata pada pelayanan dan kebijakan pembangunan desa ke depan.
Mendukung Program Satu Data Indonesia
Program Desa Cantik juga selaras dengan kebijakan nasional Satu Data Indonesia. Ini menjadikan desa sebagai basis awal dalam ekosistem data nasional, bukan hanya sebagai objek pembangunan, tetapi subjek yang aktif dan terorganisir dalam pengelolaan data.
Transformasi ini diharapkan mampu mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di tingkat lokal.
Menjadi Titik Awal Desa-Desa Maju di Kabupaten Sikka
Peluncuran Desa Cantik di Desa Lepolima diharapkan bukan hanya menjadi seremonial belaka, melainkan awal dari perubahan cara pandang dan cara kerja desa dalam menyusun rencana kerja dan anggaran berbasis data yang terukur.
“Kalau data desa rapi, pelayanan juga pasti lebih tepat. Saya senang desa kami jadi yang pertama,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat.
Dorongan untuk Semua Desa: Data Bukan Beban, Tapi Investasi Masa Depan
Melalui program ini, pemerintah ingin mengubah paradigma: bahwa pengelolaan data bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan investasi jangka panjang bagi kemajuan desa.
Desa Lepolima menjadi bukti bahwa dengan kemauan dan sinergi, desa bisa menjadi pusat inovasi dan percontohan bagi seluruh daerah di Kabupaten Sikka.
✍️ Yuven Fernandez | DetikReportase.com | Sikka – Nusa Tenggara Timur


