Ziarah Penuh Hormat di Bumi Tanjungpura
KETAPANG | DETIKREPORTASE.COM – Sejarah adalah jejak perjalanan bangsa, dan menghormatinya adalah wujud nyata menjaga marwah negeri. Hal itu tercermin saat Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Ketapang, Letkol Laut (P) Avif Hidayaturohman, S.T., M.Tr.Opsla, melaksanakan ziarah ke Makam Raja Tanjungpura, salah satu situs sejarah penting di Kabupaten Ketapang, pada Minggu (2/11/2025). Dalam kegiatan penuh khidmat tersebut, Danlanal didampingi Ketua Cabang 4 Daerah Kodraeral XII Gabungan Jalasenastri Koarmada RI, Ny. Renny Afiv Hidayaturohman, serta Danposal Delta Pawan, Lettu Laut (P) Teguh Santoso. Kehadiran mereka menandai keseriusan Lanal Ketapang dalam merawat warisan leluhur dan memperkuat nilai kebangsaan melalui penghormatan sejarah.
Ziarah dimulai dengan doa bersama, dilanjutkan dengan tabur bunga di pusaran makam. Di tengah suasana sunyi dan teduh, para prajurit TNI AL berdiri rapi memberikan hormat sebagai bentuk penghargaan kepada sosok leluhur dan raja yang pernah berjasa memimpin wilayah Tanjungpura pada masa kejayaan kerajaan Melayu pesisir.
Menghidupkan Spirit Perjuangan Para Leluhur
Dalam kesempatan itu, Danlanal Ketapang menegaskan bahwa penghormatan terhadap sejarah tidak sekadar mengenang, tetapi juga menyalakan kembali semangat perjuangan yang diwariskan para pendahulu.”Melalui ziarah ini, kami ingin mengingat kembali nilai-nilai perjuangan dan pengabdian para pendahulu, agar menjadi inspirasi bagi seluruh prajurit dalam melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara,” ujar Letkol Avif dengan suara tegas namun teduh.
Baginya, kegiatan ini bukan hanya tradisi seremonial, melainkan langkah membangun kesadaran sejarah di tengah cepatnya perubahan zaman. Nilai perjuangan, kehormatan, keberanian, dan loyalitas yang diwariskan para tokoh kerajaan terdahulu menjadi pondasi keberlanjutan semangat patriotisme di lingkungan TNI Angkatan Laut.
Sejarah Ketapang sendiri sarat dengan peradaban maritim, perdagangan, dan kepemimpinan strategis. Makam Raja Tanjungpura menjadi pengingat bahwa kejayaan wilayah pesisir Kalimantan Barat tumbuh dari peradaban bahari, selaras dengan jati diri TNI AL sebagai penjaga laut nusantara.
Menjalin Harmoni bersama Masyarakat
Selain berorientasi pada penghormatan leluhur, kegiatan ini juga menjadi momentum mempererat hubungan TNI Angkatan Laut dengan masyarakat Ketapang. Keberadaan situs sejarah seperti Makam Raja Tanjungpura menjadi bukti keterikatan budaya antara masyarakat dan militer, terutama dalam menjaga identitas daerah.Lanal Ketapang menegaskan komitmennya untuk terus mendukung upaya pelestarian situs-situs budaya dan sejarah. Menurut Danlanal, menjaga sejarah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi perjuangan bersama seluruh elemen masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk terus berkolaborasi dalam menjaga warisan budaya ini. Pelestarian situs sejarah adalah bentuk kecintaan pada bangsa dan penghargaan terhadap nilai-nilai luhur yang membentuk identitas kita,” tuturnya.
Ziarah ini turut diwarnai interaksi hangat antara rombongan TNI AL dengan tokoh adat dan masyarakat setempat. Kehadiran mereka menjadi simbol bahwa hubungan antara prajurit dan rakyat bukan sekadar formalitas, melainkan ikatan emosional yang tumbuh dari kesadaran sejarah bersama.
Jalesveva Jayamahe: Menguatkan Marwah Maritim Nusantara
Mengusung motto Jalesveva Jayamahe, yang bermakna “Justru di Laut Kita Jaya”, jajaran Lanal Ketapang menegaskan kembali identitas maritim bangsa. Sejarah kerajaan Tanjungpura yang berjaya di wilayah pesisir menjadi cerminan betapa laut telah lama menjadi denyut kehidupan bangsa Indonesia.Danlanal berharap semangat kejayaan maritim para pendahulu dapat menginspirasi generasi muda TNI AL dalam pengabdian mereka menjaga perairan nusantara. Laut bukan hanya halaman depan negeri, tetapi juga ruang kehormatan bangsa yang harus dijaga dengan penuh dedikasi.
Kegiatan ziarah ditutup dengan doa bersama dan refleksi singkat. Para prajurit meninggalkan lokasi dengan langkah mantap, membawa semangat dan teladan dari para leluhur untuk terus menjaga Tanah Air dari ancaman, khususnya di wilayah laut dan pesisir.
Pelestarian sejarah dan warisan budaya telah menjadi instrumen penting dalam membangun karakter bangsa. Melalui aksi nyata seperti ini, Lanal Ketapang memberikan contoh bahwa menjaga masa depan bangsa harus dimulai dengan merawat jejak masa lalu.
✍️ Slamet | detikreportase.com | Ketapang – Kalimantan Barat
DETIKREPORTASE.COM : Merawat Sejarah, Merajut Nasionalisme, Menjaga Kedaulatan


