SIKKA |DETIKREPORTASE.COM
– Upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, terus digencarkan. Rabu, 4 Juni 2025, Pemerintah Kecamatan Talibura resmi meluncurkan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk bayi, balita, dan ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Desa Nangahale.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Camat Talibura, Lazarus Gunter, S.Fil, yang menegaskan bahwa stunting adalah persoalan mendesak yang tidak bisa ditunda dan membutuhkan kerja kolaboratif dari semua elemen masyarakat.
“Stunting bukan semata soal statistik, ini soal masa depan anak-anak kita. Lewat program PMT, kita ingin memastikan mereka mendapat asupan gizi yang cukup, tepat, dan berkelanjutan,” tegas Lazarus dalam sambutannya.
Gizi Seimbang dari Bahan Lokal: Telur, Kacang, dan Sayur Mayur
Program PMT yang diluncurkan menyasar kelompok rentan, yaitu bayi, balita, serta ibu hamil yang mengalami KEK. Makanan tambahan disiapkan dengan memanfaatkan potensi lokal, seperti telur, kacang-kacangan, sayur mayur, serta sumber protein lain yang mudah dijangkau masyarakat.
Kegiatan ini juga melibatkan pemerintah desa, kader posyandu, dan tenaga kesehatan dari Puskesmas setempat. Tujuannya tak sekadar memberi makanan, tapi juga meningkatkan pemahaman masyarakat soal pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang sejak dini.
“Kita ingin PMT ini tidak berhenti di seremoni. Ini harus jadi gerakan berkelanjutan di semua desa, agar stunting benar-benar turun secara terukur dan berdampak,” tambah Lazarus.
Sinergi TPPS, PKK, dan Tenaga Kesehatan Jadi Kunci
Program ini merupakan bagian dari strategi nasional percepatan penurunan stunting yang dikoordinasikan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sikka. Dukungan lintas sektor, seperti TP PKK, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan, menjadi kunci pelaksanaan program agar tepat sasaran.
Camat Talibura juga mengapresiasi peran kader posyandu yang menjadi ujung tombak di lapangan. Ia berharap kader terus aktif mendampingi keluarga-keluarga dalam menerapkan praktik makan sehat dan memperhatikan tumbuh kembang anak.
“Intervensi gizi tanpa edukasi tidak cukup. Keluarga harus jadi pelaku utama dalam mencegah stunting,” ujarnya.
Harapan Ibu-ibu Nangahale: Jangan Berhenti di Hari Ini
Warga Desa Nangahale menyambut baik peluncuran PMT ini. Sejumlah ibu penerima manfaat menyampaikan harapan agar program terus berlanjut dan dijadikan program rutin untuk membantu anak-anak tumbuh sehat.
“Saya senang sekali ada bantuan makanan bergizi untuk anak saya. Mudah-mudahan ini bukan hanya sekali, tapi bisa berkelanjutan,” ujar seorang ibu penerima manfaat.
Dengan peluncuran program PMT ini, Kecamatan Talibura menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung generasi Sikka yang sehat, kuat, dan bebas stunting. Stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab moral seluruh elemen masyarakat.
✍️ Yuven Fernandez | DetikReportase.com | Sikka, Nusa Tenggara Timur


