AdvertorialNusa Tenggara TimurPemerintahan

Bupati Sikka Galang Kolaborasi Perguruan Tinggi untuk Sukseskan Program “1 Rumah Tangga Miskin, 1 Sarjana”

383
×

Bupati Sikka Galang Kolaborasi Perguruan Tinggi untuk Sukseskan Program “1 Rumah Tangga Miskin, 1 Sarjana”

Sebarkan artikel ini
Bupati Sikka Galang Kolaborasi Perguruan Tinggi untuk Sukseskan Program “1 Rumah Tangga Miskin, 1 Sarjana”

Bangun Akses Pendidikan untuk Turunkan Kemiskinan

SIKKA | DETIKREPORTASE.COM

Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, terus mengambil langkah nyata dalam menurunkan angka kemiskinan melalui jalur pendidikan tinggi. Salah satu program unggulan yang kini menjadi prioritas adalah **Beasiswa “1 Rumah Tangga Miskin, 1 Sarjana”**.Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, SH (JPYK), menegaskan bahwa program ini tidak hanya menyasar akses biaya pendidikan, tetapi juga sebagai investasi sosial jangka panjang. Melalui program ini, diharapkan setiap rumah tangga miskin dapat melahirkan minimal satu sarjana sebagai agen perubahan di komunitasnya.

> “Ini bukan hanya soal bantu biaya kuliah, tapi soal membangun perubahan struktural. Satu sarjana dari rumah tangga miskin berarti satu agen perubahan yang lahir dari realitas sosial masyarakat itu sendiri,” tegas JPYK dalam Rapat Koordinasi Pembahasan Mekanisme dan Alokasi Beasiswa, Selasa (15/7/2025), di Aula Bapperida Sikka.

Kolaborasi Pentahelix: Pemerintah – Kampus – Masyarakat

Untuk mewujudkan program ini, Pemkab Sikka membangun kemitraan strategis dengan berbagai perguruan tinggi lokal. Hadir dalam rapat koordinasi tersebut pimpinan **UNIPA Indonesia, IFTK Ledalero, IKIP Muhammadiyah Maumere, Poltekkes Sta. Elisabeth**, serta sejumlah akademi dan politeknik lainnya.JPYK menekankan pentingnya pendekatan pentahelix dalam pembangunan, yaitu melibatkan unsur pemerintah, akademisi, masyarakat, dunia usaha, dan media.

> “Kita tidak hanya mencetak lulusan, tapi mencetak pelopor perubahan. Mahasiswa penerima beasiswa akan diarahkan untuk kembali membangun desanya. Mereka harus menjadi ujung tombak pembangunan dari dalam,” jelasnya.

Sebagai langkah lanjutan, Bupati Sikka juga mengusulkan pembentukan Forum Riset dan Inovasi Daerah. Forum ini akan menjadi ruang sinergi antara kampus dan pemerintah dalam menghasilkan kebijakan pembangunan berbasis data dan kebutuhan riil masyarakat.

Paparan Bapperida: Seleksi Ketat dan Dampak Langsung

**Plt. Asisten III sekaligus Kepala Bapperida Kabupaten Sikka**, **Margaretha Movaldes da Maga Bapa, ST., M.Eng**, memaparkan beberapa poin teknis penting terkait pelaksanaan program. Di antaranya adalah kriteria seleksi penerima beasiswa, pendampingan akademik, serta sistem *monitoring dan evaluasi* (monev) berbasis dampak.> “Kami ingin kampus terlibat sejak proses seleksi hingga pemantauan mahasiswa. Dengan cara ini, kita bisa memastikan bahwa beasiswa ini tidak hanya selesai di meja, tetapi menyentuh perubahan nyata,” kata Margaretha.

Ia juga menyebut bahwa mahasiswa penerima beasiswa akan dilibatkan dalam program pembangunan berbasis riset, seperti perencanaan desa, penyusunan RPJMD, dan edukasi masyarakat.

> “Beasiswa ini adalah bentuk kepercayaan negara kepada anak-anak kita. Mereka akan jadi motor penggerak pembangunan di akar rumput,” tegasnya.

Dukungan Kampus dan Pemangku Kebijakan

**Sekretaris Daerah Sikka**, **Adrianus Firminus Parera, SE, M.Si**, turut hadir bersama sejumlah pejabat perangkat daerah dan menyampaikan dukungan penuh terhadap kolaborasi ini. Para rektor dan direktur perguruan tinggi juga menyambut baik inisiatif ini.Rektor UNIPA Indonesia menyebut program ini sebagai jawaban konkret atas kesenjangan pendidikan tinggi di wilayah timur Indonesia. Sedangkan Direktur Akademi Farmasi Fransiskus Xaverius Maumere menggarisbawahi bahwa beasiswa ini mendorong pendidikan tidak hanya sebagai hak individu, tetapi sebagai solusi pembangunan daerah.

Kehadiran para pejabat eselon II, kabag, hingga jabatan fungsional di lingkungan Bapperida menjadi simbol kuatnya komitmen kolaboratif dari semua lini.

Dari Beasiswa Menuju Gerakan Sosial

Program “1 RTM, 1 Sarjana” kini diposisikan bukan semata sebagai kebijakan pendidikan, tapi juga sebagai **gerakan sosial daerah**. Ia mengusung semangat perubahan kultural: bahwa kemiskinan dapat diputus melalui ilmu pengetahuan dan kesempatan yang merata.> “Kita ingin setiap anak dari keluarga miskin punya harapan baru. Harapan yang tidak berhenti di ruang kelas, tapi tumbuh di tengah masyarakat. Mereka harus kembali, membangun, dan menjadi inspirasi,” tutup Bupati JPYK.

Dengan semangat kolaboratif ini, Pemkab Sikka menegaskan bahwa pendidikan tinggi bukan kemewahan, tapi hak dasar setiap warga, termasuk yang berada di garis kemiskinan.

Bentuk Kerja Sama Pemkab Sikka dan Media Detikreportase.com

Artikel ini merupakan bagian dari kerja sama resmi publikasi antara **Pemerintah Kabupaten Sikka** dan **DetikReportase.com** dalam rangka mendukung edukasi publik dan transparansi informasi pembangunan daerah.

✍️ Yuven Fernandez | detikreportase.com | Sikka – NTT
DETIKREPORTASE.COM : Pendidikan Adalah Jalan Keadilan Sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250