Orang Tua Jadi Garda Terdepan dalam Pendidikan Anak
BULUKUMBA – DETIKREPORTASE.COM | Mengawali tahun ajaran baru 2025/2026, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf meninjau langsung pelaksanaan Gerakan Ayah Teladan Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah di SD Negeri 2 Bulukumba, Senin (14/07/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Bupati yang akrab disapa Andi Utta turut memimpin upacara bendera bersama para siswa, guru, dan orang tua. Upacara berlangsung khidmat dengan barisan khusus yang diisi oleh para ayah dan ibu yang mengantar anaknya.
Turut hadir dalam momen tersebut, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Rizal Ridwan Dappi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Andi Buyung Saputra, serta Bunda PAUD Kabupaten Bulukumba, Andi Herfida Muchtar.
Gerakan ini menjadi pengingat bahwa kehadiran orang tua di lingkungan sekolah mampu membangun ikatan emosional yang lebih kuat antara anak, orang tua, dan lembaga pendidikan. Semangat kolaboratif ini merupakan modal sosial yang besar dalam menciptakan atmosfer belajar yang kondusif dan mendukung tumbuh kembang anak.
Peran Ayah dalam Pendidikan Jadi Sorotan Utama
Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) merupakan program nasional yang diinisiasi oleh BKKBN. Tujuannya adalah mendorong keterlibatan ayah dalam pendidikan dan pengasuhan anak, tidak hanya pada hari pertama sekolah tetapi juga dalam keseharian anak di rumah dan sekolah.
Gerakan ini bertujuan membangun kesadaran bahwa peran ayah tidak kalah penting dibanding ibu dalam urusan pendidikan dan pengasuhan. Ayah diharapkan tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga secara emosional, mental, dan sosial dalam kehidupan anak-anaknya.
“Saya percaya, kalau kita mendampingi mereka dengan sepenuh hati, bukan sekadar karena tugas, tapi karena panggilan hati, maka kita sedang menyiapkan generasi yang lebih baik. Generasi emas yang akan menjadi pemimpin di masa depan,” ujar Bupati Andi Utta dalam sambutannya.
Menurutnya, keterlibatan ayah di hari pertama sekolah memiliki makna simbolik sekaligus praktis. Secara simbolik, ini menunjukkan kepada anak bahwa orang tuanya peduli terhadap pendidikan. Secara praktis, kehadiran ayah mampu membangun rasa aman, nyaman, dan percaya diri pada anak saat memasuki lingkungan sekolah yang baru.
Pentingnya Lingkungan dan Pembiasaan Sejak Dini
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menekankan pentingnya pembiasaan positif sejak usia dini, termasuk penguasaan bahasa asing yang bisa dicapai melalui kebiasaan sehari-hari.
“Saya sendiri bukan orang yang belajar bahasa Inggris secara formal, tapi karena sering digunakan, saya bisa mengerti dan berbicara. Ini membuktikan bahwa kemampuan itu bisa diasah dari kebiasaan, dari lingkungan, dari apa yang ditanamkan sejak kecil,” terangnya.
Ia juga menyoroti dampak positif dan negatif dari era digital terhadap anak-anak. Meski teknologi membawa banyak kemudahan, namun jika tidak disertai dengan pengawasan yang tepat, anak bisa terpapar konten yang tidak sesuai usia.
“Tidak semua game atau film itu negatif, tapi tanpa pengawasan, mereka bisa terpapar konten yang tidak sesuai usia. Orang tua harus benar-benar peduli dan tahu apa yang dilihat dan dimainkan anak-anak,” ungkapnya.
Andi Utta mengajak para orang tua untuk cermat memilih media hiburan, dan aktif mendampingi anak dalam menggunakan teknologi. Ia mengusulkan adanya pelatihan parenting digital agar orang tua lebih siap menghadapi tantangan zaman.
Kolaborasi Sekolah dan Keluarga, Kunci Generasi Emas
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Kolaborasi tiga unsur tersebut akan membentuk karakter dan kemampuan anak yang tangguh di masa depan.
“Pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah. Orang tua adalah guru pertama, dan keluarga adalah sekolah pertama,” tegas Andi Utta.
Ia berharap gerakan seperti ini tidak hanya berhenti sebagai simbol seremonial awal tahun ajaran, tetapi menjadi tradisi tahunan yang memperkuat sinergi antara keluarga dan sekolah.
Pihak Dinas Pendidikan Bulukumba juga menyatakan akan mengupayakan agar kegiatan Gerakan Ayah Teladan bisa diterapkan di seluruh sekolah, termasuk di wilayah pedesaan dan pelosok.
Usai upacara, Bupati Andi Utta menyempatkan diri berdialog dengan sejumlah guru dan orang tua siswa. Ia juga mengapresiasi kepala sekolah dan guru SDN 2 Bulukumba yang telah mempersiapkan acara dengan baik dan penuh semangat.
Dalam suasana yang hangat dan penuh semangat, para orang tua tampak antusias mengantar anaknya hingga ke ruang kelas. Beberapa orang tua bahkan turut menyeka air mata haru melihat anaknya mulai menapaki dunia pendidikan formal.
Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa pendidikan sejati dimulai dari rumah, dibentuk oleh keteladanan, dan diperkuat oleh sinergi lintas sektor. Pemerintah daerah, sekolah, dan keluarga harus berjalan seiring untuk mencetak generasi masa depan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter.
✍️ Kaharahuddin | detikreportase.com | Bulukumba – Sulawesi Selatan
DETIKREPORTASE.COM : Bersama Ayah, Menyongsong Generasi Emas


