Sikka, NTT |detikreportase.com—
Dalam rangka menjaga ekosistem laut dan mendukung kelestarian sumber daya alam di wilayah perairan Laut Flores, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Maumere, Kolonel Marinir Anjas Wicaksono Putro, M.Tr.Hanla., bersama prajurit Lanal Maumere bersinergi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melaksanakan rehabilitasi terumbu karang.
Kegiatan ini berlangsung di Pantai Budi Sun Resort, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, pada Sabtu, 26 April 2025.
Sinergi ini menjadi wujud nyata komitmen TNI AL bersama pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dalam melestarikan lingkungan pesisir, yang memiliki dampak besar terhadap kehidupan para nelayan tradisional maupun nelayan modern yang menggantungkan hidup dari kekayaan Laut Flores, khususnya di Teluk Maumere.
Penanaman 1.200 Bibit Karang
Program rehabilitasi terumbu karang di pesisir Kecamatan Waigete melibatkan sejumlah pihak, termasuk komunitas Ararat Coral Gardener-Teluk Maumere Program (TMP).
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 1.200 bibit karang berhasil ditanam menggunakan 100 media berbentuk spider, dengan dukungan penuh dari Lanal Maumere dan Balai Besar KSDA NTT melalui Seksi KSDA Wilayah IV Maumere.
Penanaman bibit karang ini bertujuan untuk mempercepat proses pemulihan ekosistem laut yang rusak, sekaligus meningkatkan populasi biota laut, yang menjadi sumber mata pencaharian utama masyarakat pesisir.
“Kegiatan ini penting sekali untuk pelestarian terumbu karang dan memerlukan motivasi serta kemauan yang kuat,” ujar Kolonel Marinir Anjas Wicaksono Putro dalam keterangannya.
Komitmen Tegas Menjaga Laut dari Ancaman Bom Ikan
Lebih lanjut, Danlanal Maumere menegaskan komitmen TNI AL untuk tidak hanya menanam dan merawat terumbu karang, tetapi juga menjaga laut dari berbagai ancaman, salah satunya praktik ilegal seperti penggunaan bom ikan.
“Kita harus menjaga terumbu karang ini dari oknum bom laut yang dapat merusak ekosistem. Saya tidak segan-segan akan tindak tegas pelaku bom laut yang membahayakan ekosistem di laut,” tegas Danlanal.
Menurutnya, kerusakan terumbu karang akibat aktivitas destruktif seperti pengeboman ikan tidak hanya mengancam keberlangsungan biota laut, tetapi juga merugikan generasi mendatang yang menggantungkan hidup dari sumber daya laut.
Kolaborasi TNI AL, BBKSDA, dan Masyarakat Lokal
Kegiatan rehabilitasi ini turut dihadiri oleh berbagai pihak yang berkomitmen terhadap konservasi laut, di antaranya Pasops Lanal Maumere Mayor Laut (P) Agoes Soeseno, Perwakilan BBKSDA NTT Bapak Tinus, anggota Bintara/Tamtama Lanal Maumere, serta Ketua Cabang 3 Korcab VII DJA II Ny. Serly Anjas Wicaksono bersama anggota Jalasenastri Lanal Maumere.
Partisipasi aktif dari masyarakat lokal, khususnya komunitas konservasi seperti Ararat Coral Gardener, menunjukkan bahwa upaya pelestarian lingkungan harus melibatkan seluruh elemen, baik militer, pemerintah, maupun warga.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan ekosistem Laut Flores, terutama Teluk Maumere, semakin sehat, produktif, dan lestari, sehingga mampu menopang kehidupan masyarakat pesisir dalam jangka panjang.
✍️ Yuven Fernandez | detikreportase.com | Sikka, NTT


