MANADO,DETIKREPORTASE.COM–
Gubernur Sulawesi Utara, Julius Selvanus Komaling, resmi menunjuk Dr. Tahlis Gallang sebagai Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara menggantikan Steve Kepel. Penunjukan ini bukan keputusan tiba-tiba, melainkan hasil pertimbangan matang berdasarkan rekam jejak birokrasi yang panjang dan solid.
Tahlis Gallang dikenal sebagai salah satu figur profesional yang meniti karier dari bawah. Ia pernah menjabat sebagai camat, kepala bagian, kepala dinas, hingga dipercaya menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) di tiga kabupaten berbeda: Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Kotamobagu, dan Bolaang Mongondow (Bolmong).
Jejak Profesional: Dari Bolsel hingga Bolmong
Di Bolsel, Tahlis dipercaya menjadi Sekda pada masa pemerintahan almarhum H. Herson Mayulu, seorang bupati yang dikenal tegas dan fokus pada tata kelola pemerintahan dan keuangan daerah. Ketika Wali Kota Kotamobagu, Tatong Bara, ingin menerapkan sistem birokrasi serupa, Tahlis kembali dipanggil untuk menjabat sebagai Sekda di Kotamobagu.
Dua tahun kemudian, giliran Bupati Bolmong, Yasti S. Mokoagow, yang mengajak Tahlis untuk mengemban jabatan yang sama di daerahnya. Ketiga kepala daerah tersebut sama-sama percaya pada kompetensi, integritas, dan gaya kepemimpinan birokratis Tahlis Gallang.
Jogugu dalam Pemerintahan Modern BMR
Secara historis, wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR) lahir dari empat eks swapraja dan kini berkembang menjadi lima kabupaten/kota: Bolmong, Kotamobagu, Bolmong Utara, Bolmong Timur, dan Bolmong Selatan. Dalam tradisi adat, seorang raja (datu) selalu didampingi oleh jogugu—panglima adat dan penasihat utama—yang memastikan keputusan tetap dalam koridor hukum adat.
Dalam konteks birokrasi modern, jabatan Sekda dianggap sepadan dengan posisi jogugu: penyeimbang utama dalam pemerintahan, penafsir kebijakan, serta motor penggerak administrasi publik.
Tahlis Gallang, dengan semua pengalamannya, oleh banyak kalangan disebut sebagai Jogugu Modern—sosok yang memahami adat, birokrasi, dan modernitas pemerintahan.
Kepemimpinan Gaya Baru, Amanah dari Gubernur
Penunjukan Tahlis sebagai Plh Sekprov Sulut dilakukan pada Kamis, 17 April 2025. Gubernur Julius menilai bahwa Tahlis bukan hanya birokrat, tetapi juga pemimpin yang mampu merumuskan arah kebijakan dan membangun koordinasi lintas instansi secara profesional.
Saat dipercaya sebagai Penjabat Bupati Bolsel pada Pilkada 2024 lalu, Tahlis juga menunjukkan kepemimpinan tenang, tegas, dan mampu menjaga netralitas birokrasi.
Refleksi: Kepemimpinan Bukan Retorika
“Menjadi pemimpin bukan hanya soal ucapan atau retorika, tapi soal kemampuan beradaptasi, bekerja optimal, dan menjaga kepercayaan,” ungkap salah satu ASN senior di Bolsel yang pernah bekerja di bawah Tahlis.
Kini, di bawah kepemimpinan Gubernur YSK, penugasan Plh Sekprov kepada Tahlis adalah sinyal bahwa birokrasi Sulawesi Utara ingin berjalan lebih profesional, rapi, dan strategis. Banyak pihak yakin Tahlis akan mampu membenahi sistem pemerintahan dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi tinggi.
✍️ Michael Lintang | Detikreportase.com | Sulawesi Utara
Detikreportase.com – Media Nasional Membawa Kabar, Membangun Harapan, Mengawal Integritas Negeri


