PEKANBARU | DETIKREPORTASE.COM
Akses jalan penghubung antara Provinsi Riau dan Sumatera Barat (Sumbar) kembali terputus total. Jalur utama yang berada di Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar, mengalami longsor parah hingga jalan existing jebol sepenuhnya dan tidak bisa dilalui kendaraan.
Peristiwa longsor ini terjadi setelah curah hujan tinggi mengguyur wilayah sekitar dalam beberapa hari terakhir. Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau, Yohanis Tulak Todingrara, melalui PPK 1.4 BPJN Riau, Afdirman Jufri, membenarkan bahwa kerusakan jalan terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi, baik di lokasi longsor maupun di kawasan hulu yang menyebabkan arus air semakin deras.
“Jalan existing di Desa Tanjung Alai saat ini sudah jebol. Hujan di lokasi cukup deras dan air dari hulu pun menambah debit, sehingga membuat jalan ambruk total,” ujar Afdirman, Minggu (24/11/2024).
Trase Baru Tak Lagi Efektif, Jalan Semakin Sulit Dilalui
Sebelumnya, jalan **trase baru** yang dibangun sebagai jalur alternatif untuk melintasi titik longsor, masih bisa digunakan oleh kendaraan. Namun, saat ini jalur tersebut juga tidak optimal karena **permukaan licin dan berbahaya**, terutama saat diguyur hujan.Afdirman menjelaskan bahwa jalan trase baru itu tidak mampu menampung beban kendaraan berat. Kondisi jalur yang basah dan licin membuat truk-truk besar terjebak dan tak mampu melintas. Hanya kendaraan ringan dan sepeda motor yang masih dapat melintas dengan hati-hati.
“Untuk jalan trase baru saat ini kondisinya licin. Mobil jenis truk, baik bermuatan maupun kosong, sudah tidak bisa melintas lagi. Hanya kendaraan pribadi dan sepeda motor yang bisa lewat,” katanya.
Lalu Lintas Padat, Warga Minta Solusi Segera
Kondisi ini menyebabkan **kemacetan panjang di kedua sisi jalur**, terutama dari arah Kampar ke Sumatera Barat dan sebaliknya. Para sopir truk terpaksa memarkirkan kendaraan mereka di bahu jalan sambil menunggu instruksi lebih lanjut dari petugas di lapangan.Beberapa pengendara yang ditemui di lokasi menyebutkan, kemacetan sudah berlangsung sejak Sabtu malam dan belum ada solusi konkret.
“Kami dari tadi malam di sini. Jalan tidak bisa dilewati, dan belum ada informasi pasti kapan bisa jalan lagi,” kata Rahmat, sopir truk pengangkut bahan pangan dari Pekanbaru tujuan Bukittinggi.
Warga setempat yang menjadi saksi peristiwa tersebut juga mengungkapkan keprihatinan atas kerusakan jalan yang terus berulang di lokasi yang sama.
“Setiap tahun di titik ini pasti longsor. Harus ada penanganan yang permanen dari pemerintah, jangan hanya solusi darurat yang tidak bertahan lama,” ucap Pak Ajo, warga Desa Tanjung Alai.
Upaya Perbaikan dan Evaluasi Struktur Tanah
Pihak BPJN Riau memastikan bahwa pihaknya sedang menyiapkan solusi darurat dan upaya penanganan jangka pendek. Meski demikian, mereka mengakui bahwa medan geografis dan struktur tanah di lokasi cukup menantang.> “Kami sudah koordinasi dengan kontraktor untuk segera menurunkan alat berat ke lokasi. Namun, karena akses terbatas, perlu waktu agar semua peralatan bisa sampai dan bekerja optimal,” kata Afdirman.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa penanganan jangka panjang akan dilakukan dengan evaluasi struktur tanah dan kemungkinan pembangunan jalur permanen yang lebih aman dari ancaman longsor.
Imbauan Bagi Pengendara
BPJN Riau juga mengimbau kepada seluruh pengendara, khususnya angkutan barang dan kendaraan besar, untuk mencari jalur alternatif melalui rute lain seperti lintas Timur Sumatera atau jalur Padang Panjang—Payakumbuh.> “Kami imbau pengendara truk dan kendaraan besar tidak memaksakan melintas. Demi keselamatan, silakan gunakan jalur alternatif hingga kondisi memungkinkan,” tutup Afdirman.
Kondisi ini menjadi perhatian serius, terutama menjelang masa liburan akhir tahun di mana volume kendaraan diperkirakan meningkat. Pemerintah dan instansi terkait diharapkan segera turun tangan agar kelumpuhan jalur utama Riau–Sumbar tidak berkepanjangan.
✍️ Tim | detikreportase.com | Kampar – Riau
DETIKREPORTASE.COM: Jalan Putus, Riau–Sumbar Harus Terkoneksi Kembali


