PEKANBARU | DETIKREPORTASE.COM
Menjelang masa tenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 24 hingga 26 November 2024, Ketua Bawaslu Provinsi Riau, Alnofrizal, mengajak masyarakat untuk menjaga situasi tetap kondusif dan damai. Hal ini disampaikan langsung oleh Alnofrizal di Kantor Bawaslu Riau, Jalan Adi Sucipto, Pekanbaru, pada Kamis (21/11/2024).
“Kita mengimbau kepada seluruh masyarakat Riau agar dapat menjaga keamanan dan kenyamanan bersama. Mari kita buktikan bahwa kita adalah masyarakat yang berbudaya santun,” ujar Alnofrizal dengan tegas.
Ajak Gunakan Hak Pilih dengan Hati Nurani
Tak hanya soal keamanan, Alnofrizal juga mengingatkan pentingnya **partisipasi aktif warga** dalam menyalurkan hak suara mereka pada tanggal 27 November 2024. Ia menekankan bahwa partisipasi publik dalam pemilu adalah **kunci untuk menentukan arah masa depan daerah**, baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota.> “Masa depan Riau ada di tangan kita semua. Jangan sia-siakan hak suara, gunakan sesuai hati nurani tanpa tekanan dan tanpa iming-iming apa pun,” ungkap Alnof, yang juga dikenal sebagai mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau.
Tegas Tolak Politik Uang
Dalam kesempatan yang sama, Alnofrizal menyuarakan penolakan terhadap praktik **politik uang** yang sering kali mencederai proses demokrasi. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersikap tegas terhadap segala bentuk upaya transaksional dalam pemilu.> “Tolak uangnya, pilih hatinya. Jangan terpengaruh dengan iming-iming materi. Politik uang adalah racun demokrasi yang harus kita tolak bersama,” tegasnya.
Menurutnya, politik uang bukan hanya merusak kualitas pemilu, tetapi juga melemahkan integritas calon pemimpin yang terpilih. Maka dari itu, kesadaran kolektif masyarakat menjadi penting untuk mencegah praktik ini terjadi di lapangan.
Netralitas Penyelenggara dan Pengawas Jadi Kunci
Alnof juga menyoroti pentingnya **netralitas dari penyelenggara dan pengawas pemilu**, terutama saat memasuki masa tenang. Ia menekankan bahwa semua pihak yang terlibat langsung dalam proses demokrasi wajib menjaga sikap independen dan tidak berpihak kepada salah satu calon.> “Kami ingatkan kepada seluruh penyelenggara pemilu, baik di KPU maupun Bawaslu, untuk tetap berdiri di tengah. Tidak ada ruang bagi keberpihakan dalam pemilu yang demokratis,” imbuhnya.
Ia menyebutkan bahwa Bawaslu Riau sudah mengeluarkan instruksi kepada seluruh jajaran pengawas pemilu di kabupaten/kota, kecamatan, hingga tingkat TPS untuk memperkuat pengawasan di masa tenang.
Instruksi Patroli dan Posko Pengawasan
Untuk mengantisipasi pelanggaran seperti **kampanye terselubung, penyebaran bahan kampanye, hingga praktik politik uang**, Bawaslu Riau mengintensifkan **patroli pengawasan** di seluruh daerah. Selain itu, setiap panwas di tingkat kecamatan dan kelurahan diminta untuk mendirikan **“Warung Pengawasan”** atau **posko pengaduan masyarakat.**> “Kami telah menginstruksikan pengawas di semua tingkatan untuk melakukan patroli, serta mendirikan posko sebagai pusat pelaporan masyarakat,” jelas Alnof.
Dengan keberadaan posko-posko pengawasan tersebut, diharapkan masyarakat tidak ragu untuk melapor jika menemukan pelanggaran, karena Bawaslu menjamin kerahasiaan dan perlindungan identitas pelapor.
Demokrasi Damai Jadi Harapan Bersama
Menutup pernyataannya, Alnofrizal berharap pelaksanaan Pilkada serentak 2024 di Provinsi Riau dapat berjalan **aman, damai, dan berintegritas.** Ia berharap proses ini bukan hanya sekadar seremonial politik lima tahunan, tetapi menjadi **cermin kualitas demokrasi dan tanggung jawab warga negara.**> “Mari jadikan Pilkada Riau sebagai contoh baik dalam berdemokrasi. Kita butuh pemimpin yang lahir dari proses yang jujur dan transparan, bukan dari rekayasa politik yang penuh tipu daya,” tutupnya.
✍️ Tim| detikreportase.com | Pekanbaru – Riau
DETIKREPORTASE.COM: Menjaga Demokrasi, Mengabarkan Kebenaran


