Kab.PelalawanOrganisasi

Bosan menunggu, Ketua GWI Pelalawan Sebut Pjs Bupati Pelalawan Angkuh dan Sombong

263
×

Bosan menunggu, Ketua GWI Pelalawan Sebut Pjs Bupati Pelalawan Angkuh dan Sombong

Sebarkan artikel ini

PANGKALAN KERINCI | DETIKREPORTASE.COM

Kekecewaan datang dari insan pers di Kabupaten Pelalawan terhadap sikap Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Pelalawan, Dr. Jhon Armedi Pinem, ST., MT., yang dinilai kurang menghargai kehadiran organisasi wartawan lokal. Momen ini terjadi saat Ketua DPC Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Kabupaten Pelalawan, Dien Puga, bersama jajaran pengurus hendak menyampaikan audiensi resmi, Selasa (22/10/2024).

Namun, alih-alih mendapat sambutan hangat, rombongan wartawan justru ditinggalkan begitu saja oleh Jhon Pinem tanpa alasan jelas. Padahal, kedatangan mereka sudah sesuai arahan protokoler dan etika pertemuan resmi.

Respons Dingin Pjs Bupati Tuai Kekecewaan

“Pjs Bupati Pelalawan itu sangat angkuh dan sombong. Bukannya menyapa atau menanyakan maksud kedatangan kami, malah langsung pergi begitu saja,” ungkap Dien Puga dengan nada kecewa.Menurutnya, peristiwa itu bukan hanya bentuk ketidaksopanan personal, tetapi juga mencerminkan kurangnya penghargaan terhadap insan pers yang selama ini menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyuarakan informasi publik.

“Kita datang secara santun, ingin menyampaikan maksud baik mewakili organisasi pers yang telah lama berkolaborasi dengan Pemkab Pelalawan. Tapi perlakuan seperti ini sungguh menyakitkan,” tambahnya.

Sikap Tak Elok bagi Seorang Pemimpin Daerah

Dien menyayangkan, sebagai pejabat sementara yang dipercayakan memimpin daerah, seharusnya Jhon Armedi Pinem mampu menampilkan sikap kepemimpinan yang rendah hati dan komunikatif. Apalagi di Kabupaten Pelalawan yang terkenal menjunjung tinggi nilai kesantunan dan budaya Melayu.”Ini Negeri Seiya Sekata. Masyarakat kita terkenal santun dan terbuka. Seharusnya pemimpinnya juga mencerminkan karakter daerah ini,” tegasnya.

Ia pun mengingatkan bahwa jabatan publik bukan hanya soal administrasi pemerintahan, tetapi juga soal membangun relasi sosial dan komunikasi yang sehat dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk pers.

Butuh Adaptasi Budaya dan Etika Komunikasi

Ditambahkan Dien, kemungkinan besar Pjs Bupati Pelalawan yang baru menjabat belum sepenuhnya memahami kearifan lokal dan tradisi sosial masyarakat Pelalawan. Karena itu, ia menyarankan agar Jhon Armedi Pinem aktif membangun silaturahmi dan memahami nilai-nilai yang dipegang masyarakat setempat.”Kalau tidak akrab dengan wartawan, bagaimana bisa dekat dengan masyarakat? Kami berharap beliau bisa lebih terbuka, dan lebih banyak belajar soal etika dan budaya di Pelalawan,” kata Dien.

Menurutnya, kehadiran media bukan untuk mencari masalah, melainkan menjadi mitra dalam pembangunan dan penyambung lidah antara pemerintah dan masyarakat.

Pers Sebagai Pilar Demokrasi Harus Dihargai

GWI Pelalawan menegaskan bahwa wartawan hadir sebagai pilar keempat demokrasi yang seharusnya dihargai oleh siapa pun, apalagi oleh pejabat publik.”Kami bukan lawan. Justru kami ingin menjadi mitra yang sehat dalam membangun Kabupaten Pelalawan ke depan,” tutup Dien Puga.

Peristiwa ini menjadi catatan penting agar semua pihak, terutama pejabat publik, lebih memperhatikan komunikasi dan etika ketika berhadapan dengan masyarakat dan awak media.

✍️ Tim Redaksi | Detikreportase.com
Pelalawan – Riau

DETIKREPORTASE.COM — Suarakan Fakta, Tegakkan Keadilan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250