BeritaSumatra Selatan

Malam Sunyi di Suro: Kedamaian Hadir Bersama Secangkir Kopi Hangat

355
×

Malam Sunyi di Suro: Kedamaian Hadir Bersama Secangkir Kopi Hangat

Sebarkan artikel ini

Suasana hening yang membawa ketenangan

MUSI RAWAS | DETIKREPORTASE.COM – Malam Minggu (20/9/2025) di Dusun I, Desa Suro, Kecamatan Muara Beliti, terasa berbeda bagi Andi Yulasmai. Di depan rumah kayu yang teduh, ia duduk santai di kursi bambu tua, ditemani secangkir kopi panas dan sebatang rokok. Angin sepoi-sepoi malam datang perlahan, mengusap wajahnya seperti menenangkan jiwa yang lelah. Lampu-lampu rumah tetangga tampak temaram, hanya sesekali terdengar suara sepeda motor melintas di jalan kampung. Suara jangkrik bersahut-sahutan, menambah kesan sunyi yang damai. Andi menatap langit malam yang bertabur bintang, seolah mengajak berbincang semesta.

“Di tengah gelapnya malam, pikiran yang kacau menjadi tersusun dan hati yang resah menemukan ketenangan,” ucapnya lirih sambil menghembuskan asap rokok yang perlahan lenyap di udara.

Malam itu bukan sekadar waktu yang lewat begitu saja. Bagi Andi, ia menjelma menjadi ruang refleksi untuk merapikan pikiran dan mengurai beban yang menumpuk sepanjang hari.

Ruang refleksi di tengah kesunyian

Andi meyakini bahwa malam adalah jeda dari hiruk-pikuk siang yang melelahkan. Saat kebisingan dunia mereda, hati menemukan kesempatan untuk berbicara. “Malam adalah selimut kesunyian untuk menghangatkan sisi yang kelam dari kejamnya roda dunia,” sambungnya penuh makna.

Ia menambahkan, justru di tengah sunyi itulah seseorang bisa mendengarkan suara hati yang sering terabaikan. “Dalam kesunyian malam, kita dapat mendengarkan suara hati yang terlupakan dalam kebisingan siang hari,” katanya.

Bagi Andi, malam adalah guru yang mengajarkan untuk berhenti sejenak, menarik napas panjang, dan memikirkan kembali arah hidup. Kesunyian justru membuat ia lebih jujur pada dirinya sendiri.

Kopi sebagai teman bercerita

Secangkir kopi panas menjadi teman terbaik malam itu. Uapnya yang mengepul seperti mengantarkan pikiran-pikiran yang tadinya kusut menjadi lebih teratur. Sesekali Andi menyeruput kopi sambil memejamkan mata, menikmati rasa pahit yang justru menghadirkan ketenangan. Kopi baginya bukan sekadar minuman, tetapi medium untuk memperlambat waktu, menenangkan diri, dan merenungi perjalanan hidup. Ia percaya bahwa setiap tegukan kopi membawa cerita, mengajak berdialog dengan diri sendiri, dan menyiapkan hati menghadapi esok hari.

“Biarkan malam membawa kedamaian bagi jiwamu; dalam kesunyiannya, kita menemukan jawaban yang dicari,” tutup Andi dengan nada penuh perenungan.

Pesan sederhana untuk semua

Renungan malam yang dibagikan Andi menjadi pengingat bagi siapa saja: bahwa di balik gelapnya malam, ada cahaya kecil bernama harapan. Dalam hening, ada jawaban yang tak ditemukan di keramaian. Bagi sebagian orang, malam mungkin terasa sepi atau bahkan menakutkan. Tetapi bagi Andi, malam adalah sahabat. Kesunyian adalah hadiah yang memungkinkan ia mendengar suara hatinya sendiri. Bahkan secangkir kopi sederhana pun bisa menjadi teman terbaik dalam perjalanan mencari ketenangan.

Andi berharap, semakin banyak orang yang berani meluangkan waktu untuk berhenti sejenak, menikmati malam, dan mendengarkan dirinya sendiri. Sebab di situlah letak keseimbangan hidup — saat kita mampu menerima lelah, mengakui kegelisahan, dan pada akhirnya menemukan kedamaian.

✍️ Heri | detikreportase.com | Musi Rawas – Sumatera Selatan

DETIKREPORTASE.COM : MALAM HENING, JIWA TENANG, HARAPAN DATANG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250