BeritaNusa Tenggara Timur

Sepuluh Sekolah Dasar di Waiblama Ikut Lomba Gerak Jalan, Semarakkan HUT ke-80 RI

358
×

Sepuluh Sekolah Dasar di Waiblama Ikut Lomba Gerak Jalan, Semarakkan HUT ke-80 RI

Sebarkan artikel ini

Antusiasme Siswa Meriahkan Jalanan Waiblama

SIKKA | DETIKREPORTASE.COM – Semarak perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia terasa hingga ke pelosok Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur. Pada Jumat (15/8/2025), sebanyak 10 Sekolah Dasar di wilayah tersebut mengirimkan siswanya untuk mengikuti lomba gerak jalan yang digelar pemerintah kecamatan. Ratusan siswa berbaris rapi dengan seragam sekolah masing-masing, melangkah penuh semangat dari garis start di Pertigaan Werang menuju garis finis di SD Inpres Enakter. Jarak tempuh sekitar lima kilometer tidak menyurutkan semangat anak-anak. Walaupun terik matahari menyengat, mereka tetap melangkah dengan lantang sambil bernyanyi dan meneriakkan yel-yel penuh energi.

Suasana semakin meriah ketika masyarakat berdiri di sepanjang jalan, memberikan semangat dengan tepuk tangan dan sorakan riang. Tak jarang, orang tua murid melambaikan tangan dan bersorak menyebut nama anak mereka. Jalanan pun dipenuhi keceriaan meski arus lalu lintas sempat terhenti karena peserta memenuhi ruas jalan. Polisi dari Pos Pol Talibura ikut turun tangan mengatur arus lalu lintas demi kelancaran acara.

Kemeriahan yang Mengikat Rasa Kebersamaan

Tidak hanya anak-anak SD, siswa SMP dan SMA di Waiblama juga ikut serta dalam gerak jalan. Mereka memang tidak dilombakan, tetapi kehadiran mereka sebagai peserta pendukung menjadi bukti nyata semangat kebersamaan dalam menyambut hari kemerdekaan. “Walaupun tidak dinilai, kami ikut berjalan supaya suasana makin meriah. Ini wujud rasa cinta kami kepada bangsa,” ujar Maria, siswi salah satu SMP di Waiblama, yang tampak tersenyum lebar meski wajahnya basah oleh keringat.

Di garis finis, panitia menyiapkan acara tambahan berupa kuis interaktif bagi setiap peleton yang telah menyelesaikan rute. Pertanyaan-pertanyaan seputar sejarah kemerdekaan dan pengetahuan umum diajukan kepada para peserta. Gelak tawa dan keceriaan pun pecah ketika anak-anak berebut menjawab.

Yohanes Hefriyanto, guru dari SDN Tuabao, mengungkapkan kebanggaannya terhadap para siswa. “Anak-anak ini luar biasa. Meski lelah, mereka tetap semangat sampai akhir. Kegiatan seperti ini mendidik mereka tentang disiplin, kekompakan, dan cinta tanah air,” ujarnya.

Apresiasi dari Pemerintah Kecamatan

Camat Waiblama, Fransiskus Ismael, SE, yang hadir langsung menyaksikan jalannya lomba, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh sekolah yang berpartisipasi. Baginya, momentum HUT RI bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga ajang pendidikan karakter bagi generasi muda. “Saya sangat berterima kasih karena kegiatan ini bisa berjalan lancar dengan dukungan sekolah, guru, dan instansi terkait. Partisipasi aktif dari SD, SMP, SMA, hingga masyarakat menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan masih sangat hidup di Waiblama. Ini sesuatu yang membanggakan,” ucap Ismael dengan penuh rasa syukur.

Ia juga menekankan bahwa kegiatan semacam ini akan terus didorong setiap tahun sebagai bentuk pembinaan generasi muda. Menurutnya, gerak jalan bukan hanya soal lomba, tetapi juga menanamkan nilai kebersamaan, nasionalisme, dan sportivitas sejak dini.

Tarian Gawi Menutup Kemeriahan

Setelah seluruh peserta mencapai garis finis, kemeriahan belum berhenti. Anak-anak bersama guru, aparat, dan masyarakat larut dalam tarian adat Gawi, sebuah tarian tradisional khas Flores yang biasa dipentaskan dalam momen kebersamaan. Dengan dipimpin langsung oleh Camat Waiblama, ratusan orang berpegangan tangan membentuk lingkaran sambil bernyanyi dan bergerak selaras. Tarian ini menjadi simbol persatuan sekaligus penutup indah dari rangkaian lomba gerak jalan.

“Walaupun panas dan capek, setelah menari Gawi semua rasa lelah hilang. Rasanya bahagia sekali bisa merayakan kemerdekaan dengan cara seperti ini,” ungkap Riko, salah satu siswa peserta lomba, sambil tersenyum lebar.

Momentum ini menegaskan bahwa semangat 17 Agustus bukan hanya milik kota besar. Dari desa hingga pelosok Waiblama, perayaan kemerdekaan tetap menjadi ruang untuk mengikat kebersamaan, menanamkan cinta tanah air, dan membangun optimisme bagi generasi mendatang.

✍️ Yuven Fernandez | detikreportase.com | Sikka – Nusa Tenggara Timur

DETIKREPORTASE.COM : Merdeka dari Desa, Semarakkan Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250