Gotong Royong di Ujung Negeri
NAPAN | DETIKREPORTASE.COM – Suasana kekeluargaan terasa hangat di Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, pada Jumat, 8 Agustus 2025. Di tengah teriknya matahari perbatasan RI–RDTL, tiga personel **Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL Sektor Barat Yonarhanud 15/DBY** yang dipimpin oleh **Praka Cris Suseno** turun langsung membantu pembangunan rumah seorang warga, **Bapak David Kaet (51)**. Bagi warga Napan, kehadiran TNI bukan hanya sebatas penjaga batas negara. Momen ini menjadi bukti bahwa prajurit berseragam loreng juga hadir sebagai sahabat dan penggerak semangat gotong royong. Di halaman rumah yang masih setengah jadi, suara palu berpadu dengan tawa akrab antara prajurit dan warga.
> “Kehadiran TNI sangat berarti bagi kami. Ini bukan hanya tentang rumah, tapi juga tentang rasa persatuan,” ucap David dengan mata berbinar, sambil mengusap keringat di dahi.
Dari Batas Negara untuk Persaudaraan
Kegiatan karya bakti ini lahir dari kepedulian Satgas Pamtas terhadap kesulitan yang dihadapi warga di wilayah tugas mereka. Bapak David, seorang petani yang sehari-hari bekerja di ladang, sudah lama berusaha membangun rumah layak huni untuk keluarganya. Namun, keterbatasan biaya dan tenaga membuat prosesnya berjalan lambat. Mengetahui hal itu, Praka Cris Suseno dan dua rekannya tak ragu menawarkan bantuan. Mereka datang bukan hanya membawa tenaga, tapi juga semangat kebersamaan yang menular. Para prajurit ikut mengangkut bahan bangunan, merangkai kerangka rumah, dan menata dinding bersama warga setempat.
Bagi Satgas Pamtas, membangun kepercayaan dan hubungan harmonis dengan masyarakat perbatasan adalah bagian penting dari tugas mereka. Sinergi seperti ini diyakini mampu memperkuat ketahanan sosial dan rasa nasionalisme warga di wilayah rawan.
> “Kami ingin TNI selalu dekat di hati rakyat. Tidak hanya menjaga perbatasan dari ancaman luar, tapi juga membantu membangun kehidupan di dalamnya,” ungkap Praka Cris Suseno saat ditemui di sela kegiatan.
Gotong Royong yang Mempererat Tali Persaudaraan
Di Desa Napan, gotong royong adalah tradisi yang terus dijaga. Setiap kali ada warga yang membangun rumah, menikah, atau panen hasil pertanian, tetangga akan berdatangan untuk membantu. Kehadiran Satgas Pamtas di tengah tradisi ini memperlihatkan bahwa semangat kebersamaan tak mengenal batas profesi maupun seragam. Anak-anak desa tampak berlarian di sekitar lokasi, sesekali mengintip proses pembangunan. Sementara itu, ibu-ibu menyiapkan air minum dan makanan sederhana untuk para pekerja. Semua bergerak dengan ritme alami, seakan ini bukan sekadar proyek bangunan, tetapi pesta kecil yang dirayakan bersama.
“Kalau kerja ramai-ramai begini, capeknya hilang. Apalagi TNI ikut membantu, rasanya seperti saudara datang menolong,” kata Maria, salah satu warga yang ikut mengaduk adonan semen.
Selain membantu fisik pembangunan, Satgas Pamtas juga memanfaatkan kesempatan ini untuk berdialog dengan warga, membicarakan kebutuhan desa, sekaligus memberikan edukasi singkat tentang keamanan di perbatasan. Pendekatan personal seperti ini membuat hubungan TNI dan masyarakat semakin erat, karena dibangun di atas saling pengertian.
Komitmen TNI untuk Kesejahteraan Warga Perbatasan
Satgas Pamtas Yonarhanud 15/DBY telah berulang kali melaksanakan program serupa di wilayah tugasnya. Tidak hanya pembangunan rumah, mereka juga membantu perbaikan jalan desa, renovasi fasilitas umum, hingga mengadakan kegiatan sosial seperti bakti kesehatan dan pendidikan. Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi bentuk nyata kehadiran negara di wilayah terluar. Di tengah tantangan seperti akses terbatas, kondisi geografis yang sulit, dan minimnya fasilitas, dukungan dari TNI memberikan dorongan moral dan material yang sangat dibutuhkan warga.
Bapak David sendiri mengaku bantuan kali ini mempercepat pembangunan rumahnya yang sudah lama tertunda. Ia berharap rumah sederhana itu bisa segera ditempati bersama keluarganya sebelum akhir tahun. “Kalau Tuhan izinkan, Natal nanti kami rayakan di rumah baru ini. Semua berkat kerja sama warga dan bantuan TNI,” ujarnya penuh haru.
Praka Cris Suseno menegaskan bahwa pihaknya akan terus menjalankan karya bakti sebagai bagian dari misi kemanusiaan dan pengabdian kepada rakyat. Menurutnya, keberhasilan menjaga perbatasan tidak hanya diukur dari keamanan, tetapi juga dari seberapa besar manfaat yang dirasakan masyarakat.
> “Kalau warga merasa aman, sejahtera, dan dekat dengan TNI, maka perbatasan kita akan kuat,” tegasnya.
Kebersamaan yang tercipta di Desa Napan hari itu menjadi gambaran indah tentang sinergi antara aparat negara dan rakyatnya. Tidak ada sekat, tidak ada jarak—yang ada hanyalah semangat membangun negeri dari pinggiran, dengan hati yang tulus dan tangan yang bekerja bersama.
✍️ Tim | detikreportase.com | Napan – Nusa Tenggara Timur
DETIKREPORTASE.COM : Bersama Rakyat, TNI Kuat, Perbatasan Maju


