Sinergi Pemerintah dan Akademisi untuk Ketahanan Pangan
SIKKA | DETIKREPORTASE.COM – Tantangan ketahanan pangan di wilayah kepulauan dan beriklim kering seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) menuntut terobosan kolaboratif lintas sektor. Hal ini menjadi sorotan utama dalam Seminar Nasional bertema **“Pengelolaan Lahan Kering dan Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Ketahanan Pangan di NTT”** yang digelar Universitas Muhammadiyah Maumere (UNIMOF), Jumat, 1 Agustus 2025.Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, S.H., membuka langsung seminar tersebut dengan penegasan komitmen Pemerintah Kabupaten Sikka dalam membangun sinergi kuat bersama perguruan tinggi demi mencapai pembangunan berkelanjutan dan pemenuhan hak dasar masyarakat.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Pendidikan, pangan, dan struktur sosial masyarakat harus dikuatkan bersama, terutama melalui peran aktif perguruan tinggi,” ujar Bupati Yoris dalam sambutannya yang disambut antusias oleh peserta seminar dari berbagai kalangan.
Dihadiri Menko Pangan dan Anggota DPR RI
Seminar bergengsi ini turut dihadiri **Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Dr. (HC) H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M.**, serta **Anggota Komisi IV DPR RI, Ahmad Yohan, M.Si.**, yang memberikan kontribusi penting dalam diskusi strategi nasional menghadapi krisis pangan global dan tantangan lokal di wilayah NTT.Dalam suasana yang sarat pemikiran konstruktif, para narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi pertanian membahas solusi nyata pengelolaan lahan kering, penerapan teknologi pertanian adaptif, serta peran inovasi berbasis riset lokal untuk menopang ketahanan pangan masyarakat.
Kehadiran tokoh nasional ini menjadi penegasan bahwa isu ketahanan pangan di NTT tidak lagi menjadi wacana daerah semata, tetapi telah menjadi perhatian nasional yang membutuhkan pendekatan multi-level dan integratif.
Program Prioritas: Dari Sarjana hingga Rumah Layak Huni
Bupati Yoris dalam paparannya juga menyampaikan program-program prioritas yang tengah digenjot Pemkab Sikka. Salah satunya adalah program **“1 Rumah Tangga Miskin Ekstrem, 1 Sarjana”** sebagai strategi memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan tinggi.Selain itu, bantuan sosial bagi mahasiswa semester akhir dan program penyediaan rumah layak huni menjadi bagian dari pendekatan holistik pembangunan berbasis kebutuhan rakyat.
> “Pembangunan bukan hanya soal infrastruktur, tapi menyangkut harga diri dan masa depan keluarga miskin. Ketika satu rumah miskin bisa menghasilkan satu sarjana, itu artinya kita sedang menciptakan perubahan struktural,” tegasnya.
Bupati Yoris juga menyinggung potensi besar Kabupaten Sikka di sektor kelautan, perikanan, peternakan, serta komoditas lokal unggulan seperti kelor, jagung, dan tanaman herbal. Namun ia menegaskan, semua potensi itu tidak akan optimal tanpa didukung riset, teknologi, dan sinergi perguruan tinggi.
Dorong Teknologi dan Riset Lokal untuk Modernisasi Pertanian
Dalam forum ilmiah tersebut, Bupati Sikka menyampaikan ajakan terbuka kepada seluruh perguruan tinggi, khususnya UNIMOF, untuk menjadi mitra strategis dalam mengakselerasi program ketahanan pangan.“Kami membuka ruang seluas-luasnya bagi kampus untuk masuk, melakukan riset berbasis lokal, mendampingi petani, serta berperan dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem. Kampus bukan menara gading, tapi harus hadir di tengah rakyat,” tuturnya.
Ia juga menegaskan kesiapan total Pemda Sikka menjadi mitra aktif pemerintah pusat dalam mewujudkan visi Presiden RI, Prabowo Subianto, terutama dalam membangun sistem pertanian modern dan tangguh berbasis data dan teknologi.
> “Kami percaya visi besar Presiden hanya bisa diwujudkan jika daerah bergerak cepat dan responsif. Di Sikka, kami siap berlari bersama, bukan berjalan di tempat,” tambahnya.
Harapan Lahirnya Aksi Nyata Pascaseminar
Seminar Nasional ini turut dihadiri oleh unsur FORKOPIMDA Kabupaten Sikka, **Rektor UNIMOF Erwin Prasetyo, ST., M.Pd.**, para kepala OPD, camat, kepala desa, tokoh adat, tokoh masyarakat, hingga ratusan mahasiswa.Diskusi yang berlangsung dinamis menghasilkan banyak gagasan inovatif, termasuk pemanfaatan lahan marginal, revitalisasi irigasi, serta penguatan kelembagaan petani melalui koperasi digital dan ekosistem pertanian terpadu.
Bupati Yoris berharap, forum ini tidak hanya menjadi ruang akademik, tapi juga melahirkan kebijakan konkret dan langkah kolaboratif berkelanjutan demi kemajuan NTT secara menyeluruh.
> “Mari kita bangun Sikka Baru yang Mandiri dan Sejahtera, dengan menjadikan ilmu pengetahuan, kolaborasi, dan keberpihakan kepada rakyat sebagai fondasi utama,” pungkasnya, menutup acara dengan penuh semangat.
✍️ Yuven Fernandez | detikreportase.com | Sikka – Nusa Tenggara Timur
DETIKREPORTASE.COM : Ketahanan Pangan, Kampus Bergerak, NTT Bangkit.
Adv pemerintahan SIKKA Flores Nusa Tenggara Timur.


