BeritaJakarta

Seruput Kupi Khop, Kapolri dan Ibu Bhayangkari Nikmati Cita Rasa Aceh di Bazar Nasional

345
×

Seruput Kupi Khop, Kapolri dan Ibu Bhayangkari Nikmati Cita Rasa Aceh di Bazar Nasional

Sebarkan artikel ini
Kapolri dan Ibu Bhayangkari Nikmati Cita Rasa Aceh di Bazar Nasional

Momen Santai Kapolri di Tengah Hiruk Pikuk Bazar Nusantara

JAKARTA | DETIKREPORTASE.COM – Di sela kesibukannya meninjau ratusan stan dalam ajang Bazar Kreasi Bhayangkari Nusantara 2025, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. bersama sang istri, Ketua Umum Bhayangkari Ny. Juliati Sigit Prabowo, menyempatkan diri menikmati segelas kupi khop, kopi khas Aceh yang disajikan secara unik dan penuh filosofi.

Momen santai yang terjadi pada Minggu, 27 Juli 2025, di Jakarta Convention Center (JCC) ini sontak menarik perhatian para peserta dan pengunjung bazar. Di stan Pengurus Daerah (PD) Bhayangkari Aceh, Kapolri tampak antusias ketika disuguhi kupi khop—kopi yang disajikan dalam cangkir terbalik di atas tatakan, khas daerah pesisir barat Aceh.

Bukan sekadar seruput kopi biasa, tradisi kupi khop membawa nuansa budaya yang kuat. Kapolri dan istri tampak menikmati momen tersebut sembari berbincang santai dengan pengurus Bhayangkari Aceh. Suasana yang cair, hangat, dan penuh kebanggaan terhadap kekayaan kuliner Nusantara mewarnai pertemuan itu.

Kupi Khop: Budaya dan Filosofi dari Tanah Rencong

Kopi yang disajikan dengan cangkir terbalik atau dikenal sebagai kupi khop berasal dari Meulaboh, Aceh Barat. Tradisi ini sudah mengakar lama dalam budaya masyarakat pesisir barat Aceh, dan dikenal bukan hanya karena rasa kopinya yang kuat, tapi juga cara penyajiannya yang unik—dimana penikmat harus menyeruput perlahan melalui celah kecil antara gelas dan tatakan.

“Tradisi kupi khop ini bukan hanya soal menikmati kopi, tapi juga simbol keakraban dan kebersamaan dalam budaya Aceh. Kami bangga bisa membawanya ke panggung nasional,” tutur Ny. Rani Achmad Kartiko, Ketua Bhayangkari Daerah Aceh, saat ditemui di lokasi bazar.

Ny. Rani menjelaskan, kehadiran Bhayangkari Aceh dalam ajang bazar ini merupakan bagian dari komitmen memperkenalkan warisan budaya lokal serta potensi ekonomi kreatif berbasis UMKM binaan Bhayangkari.

“Alhamdulillah, stan Bhayangkari Aceh mendapat sambutan yang luar biasa. Kami memperkenalkan produk-produk UMKM khas Aceh, seperti aneka kerajinan tangan, kuliner tradisional, dan tentu saja kupi khop yang selalu menarik perhatian,” imbuhnya.

Bhayangkari Dorong UMKM Naik Kelas

Bazar Kreasi Bhayangkari Nusantara 2025 digelar dalam rangka peringatan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-73, mengusung tema: “Sinergi Bhayangkari Bersama UMKM Mendorong Kemandirian Ekonomi Bangsa.” Sebanyak 548 stan dari seluruh Indonesia memamerkan produk unggulan daerah masing-masing, mulai dari makanan, kerajinan tangan, hingga busana tradisional.

Keikutsertaan Bhayangkari Aceh menjadi bukti nyata dukungan organisasi terhadap gerakan pemberdayaan ekonomi perempuan dan keluarga Polri. Produk-produk yang ditampilkan di stan Aceh merupakan hasil karya UMKM binaan Bhayangkari yang telah melewati proses pelatihan, kurasi, hingga siap dipasarkan di tingkat nasional.

“Melalui bazar ini, kami berharap pelaku UMKM Aceh dapat naik kelas, memperluas jaringan pemasaran, bahkan bisa menembus pasar internasional. Ini juga upaya kami untuk memperkenalkan kekayaan budaya Aceh ke publik yang lebih luas,” ujar Ny. Rani, penuh optimisme.

Bazar ini menjadi wadah strategis untuk mengangkat produk daerah ke level nasional. Bhayangkari sebagai organisasi pendamping Polri menunjukkan peran aktifnya dalam mendorong kemandirian ekonomi keluarga Polri sekaligus membuka peluang usaha bagi masyarakat lokal.

Apresiasi dan Harapan dari Kapolri

Kehadiran Kapolri dan Ketua Umum Bhayangkari ke stan Bhayangkari Aceh bukan hanya menjadi kejutan menggembirakan, tapi juga menjadi bentuk apresiasi tertinggi dari pimpinan Polri terhadap kerja keras anggota Bhayangkari daerah.

Momen tersebut tak hanya memberikan semangat baru, tapi juga mempererat hubungan emosional antarwilayah dalam tubuh organisasi Bhayangkari. Para pengurus PD Aceh tampak bangga ketika Kapolri dan istri menikmati kopi buatan tangan mereka sendiri.

“Ini menjadi penyemangat luar biasa bagi kami. Kami merasa budaya Aceh benar-benar dihargai dan diapresiasi di panggung nasional,” ujar salah satu pengurus Bhayangkari Aceh dengan mata berkaca.

Kunjungan singkat Kapolri ke stan Aceh menegaskan bahwa penguatan nilai-nilai budaya daerah dapat menjadi bagian integral dari penguatan institusi Polri. Pendekatan humanis dan budaya ini menjadi jembatan komunikasi yang hangat antara masyarakat dan aparat keamanan.

Di akhir kunjungannya, Kapolri memberikan pesan singkat namun bermakna: “Terus jaga semangat Bhayangkari dalam membangun bangsa. Banggalah dengan budaya sendiri. Jadikan kekayaan lokal sebagai kekuatan nasional.”

✍️ Tim|detikreportase.com|Jakarta – DKI Jakarta
DETIKREPORTASE.COM : Budaya Dihargai, UMKM Naik Kelas, Indonesia Berdaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250Example 728x250