Momen tak terduga pecah di Youth Coding Achievement
MAKASSAR | DETIKREPORTASE.COM – Suasana serius dan penuh semangat dalam ajang Youth Coding Achievement (YCA) 2025 mendadak pecah oleh tawa dan sorakan ketika Andi Amar Ma’ruf Sulaiman, Ketua HIPMI Sulawesi Selatan, menerima tantangan tak terduga dari para peserta: mabar Mobile Legends.
Momen unik ini terjadi di Gedung AAS Foundation, Makassar, pada akhir sesi penyampaian materi bertema Digitalpreneurship. Di hadapan ratusan peserta dari berbagai daerah, Andi Amar menyampaikan pentingnya menjelajahi peluang dalam dunia digital, tak hanya dalam coding, tetapi juga industri game, e-sports, dan konten kreator.
Sontak suasana mencair ketika MC menyebut bahwa legislator muda ini dikenal gemar bermain Mobile Legends. Tanpa diduga, beberapa peserta dari program 1 Sekolah 1 Programmer ANDALAN spontan mengangkat tangan dan menantangnya untuk mabar. Sorakan membahana, membuat ruangan seketika berubah menjadi arena kolaborasi digital yang seru dan egaliter.
Mabar bukan sekadar hiburan, tapi jembatan komunikasi
Tantangan itu pun langsung dijawab oleh Andi Amar. Sebanyak 9 peserta dipilih untuk bermain bersama dalam satu match yang berlangsung riuh dan penuh semangat. Setiap aksi di layar disambut gelak tawa dan sorakan, menciptakan suasana santai dan penuh energi positif.
Apa yang terjadi dalam mabar tersebut bukan sekadar hiburan. Ia menjadi simbol komunikasi dua arah yang tulus antara tokoh publik dan generasi digital. Tidak ada jarak, tidak ada sekat formal. Yang ada hanya semangat kebersamaan dan keterhubungan emosional.
“Saya kagum karena ini bukan sekadar acara coding. Tapi ada rasa yang dibangun. Anak-anak muda kita bukan hanya diajak berpikir, tapi juga diajak tertawa dan merasa dihargai,” ungkap Anshar Syukur, Plt. Kabid GTK Disdik Sulsel, yang turut hadir menyaksikan kehebohan tersebut.
Wajah humanis dunia digital bagi generasi muda
Youth Coding Achievement 2025 tidak hanya menyuguhkan materi teknis. Di balik pelatihan AI, pemrograman, IoT, dan keamanan siber, terdapat pesan kuat: dunia digital bisa menyenangkan dan membumi.
Kegiatan seperti mabar, yang secara spontan lahir dari inisiatif peserta, menjadi contoh bagaimana pendekatan edukasi dapat menjangkau sisi humanis generasi muda. Terlebih, ketika seorang pemateri sekaligus figur publik bersedia masuk ke “dunia” mereka, bukan sekadar memberikan ceramah dari atas panggung.
“Biasanya, pemateri cuma tampil dan pulang. Tapi Pak Amar beda. Dia benar-benar main sama kami, tertawa bareng, dan itu bikin kami merasa dianggap,” kata salah satu peserta dari Kabupaten Bone.
YCA 2025, lebih dari sekadar coding
Youth Coding Achievement 2025 merupakan bagian dari program Collaborative Digital Class yang melibatkan 385 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Tak hanya fokus pada peningkatan hard skill, program ini juga menanamkan soft skill seperti kerja tim, komunikasi, dan kepemimpinan digital.
Kegiatan ini membuktikan bahwa pendekatan yang fleksibel dan menyenangkan lebih efektif menjangkau anak muda. Tantangan mabar yang muncul spontan menjadi momentum yang menggambarkan betapa generasi muda butuh ruang yang inklusif, setara, dan penuh semangat kolaboratif.
Dengan semangat ini, YCA 2025 membangun fondasi bahwa transformasi digital tidak hanya dibangun dengan kode, tetapi juga dengan emosi, relasi, dan energi kebersamaan.
✍️ Andi Rosha | detikreportase.com | Makassar – Sulawesi Selatan
DETIKREPORTASE.COM : Digital Humanis, Generasi Cerdas, Indonesia Tangguh


