Musi Rawas, Detikreportase.com –
Prestasi yang jauh dari harapan diraih Kontingen Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Kabupaten Musi Rawas dalam ajang tingkat Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan hasil resmi yang dirilis panitia pelaksana, kontingen ASN Musi Rawas hanya mampu bertengger di **peringkat ketiga dari bawah**, sebuah capaian yang memantik kekecewaan dan diskusi tajam dari berbagai kalangan.
Jadi Perbincangan Wartawan Lokal
Hasil ini segera menjadi topik hangat di salah satu grup wartawan lokal Musi Rawas. Banyak awak media yang menyayangkan buruknya performa kontingen yang selama ini dianggap cukup aktif dalam pembinaan pegawai negeri.> “Ini bukan sekadar lomba olahraga atau seni. Ini soal citra birokrasi, semangat ASN, dan komitmen pembinaan sumber daya manusia,” tulis salah satu jurnalis dalam forum diskusi tertutup itu pada Jumat (4/7/2025).
Ungkapan tersebut mencerminkan keresahan yang mulai tumbuh di tengah masyarakat—bahwa ajang yang seharusnya menjadi panggung apresiasi dan prestasi ASN justru menjadi cermin kegagalan sistemik dalam pembinaan.
Kesiapan Minim, Dukungan Dipertanyakan
Sejumlah sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan bahwa minimnya dukungan anggaran, lemahnya koordinasi antara OPD, serta absennya pelatihan teknis yang memadai menjadi faktor utama dari buruknya pencapaian kontingen.“Beberapa peserta mengaku baru diberi tahu mendekati hari H, tanpa latihan khusus atau pembekalan. Jadi wajar kalau hasilnya jauh dari harapan,” ujar seorang ASN yang juga aktif memantau kegiatan KORPRI.
Sorotan pun mengarah ke Pemerintah Kabupaten Musi Rawas dan pengurus KORPRI daerah yang dinilai gagal melakukan pembinaan dan seleksi internal dengan baik.
Prestasi yang Kontras dengan Daerah Lain
Sebagai perbandingan, beberapa kabupaten/kota lain di Sumatera Selatan justru tampil maksimal dan meraih posisi strategis dalam berbagai cabang lomba. Ini semakin mempertegas jurang prestasi yang menganga antara Musi Rawas dan daerah lain dalam lingkup yang sama.> “Jika daerah tetangga bisa meraih peringkat atas, maka tentu ini soal manajemen dan komitmen pembinaan. Bukan soal keberuntungan,” tegas seorang pengamat kebijakan publik di Lubuklinggau.
Belum Ada Tanggapan Resmi
Hingga berita ini ditulis, pihak Pemerintah Kabupaten Musi Rawas maupun pengurus KORPRI setempat belum memberikan pernyataan resmi terkait hasil tersebut. Tak sedikit masyarakat yang kini menanti langkah konkret dari pemerintah, apakah akan dilakukan evaluasi menyeluruh atau hanya berlalu begitu saja.Publik berharap, ada transparansi dan tanggung jawab dari pihak terkait untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di balik hasil mengecewakan ini.
Tamparan Keras untuk Birokrasi Musi Rawas
Kegagalan ini menjadi **alarm serius bagi kualitas pembinaan ASN** di Musi Rawas. Ajang provinsi semacam ini bukan sekadar lomba biasa, tapi juga sarana untuk mengukur _soft skill_, kekompakan tim, kepemimpinan, dan dedikasi ASN dalam bingkai pelayanan publik.> “Kalau ajang semacam ini saja tidak dikelola dengan baik, bagaimana dengan pelayanan publik yang jauh lebih kompleks?” kritik seorang tokoh masyarakat Musi Rawas.
Ajang KORPRI provinsi bukan hanya tentang kompetisi olahraga, seni, atau cerdas cermat. Lebih dari itu, ia menjadi cermin sejauh mana kualitas SDM birokrasi dibentuk dan didorong untuk berdaya saing.
Desakan Evaluasi dan Pembinaan Serius
Masyarakat dan para ASN yang peduli kini mendesak agar dilakukan **evaluasi menyeluruh** terhadap pola seleksi, mekanisme persiapan, dan kinerja pengurus KORPRI daerah. Mereka berharap agar kejadian serupa tidak kembali terulang di tahun-tahun mendatang.> “Kami ingin ke depan KORPRI Musi Rawas bangkit dan benar-benar menjadi kebanggaan. Bukan sekadar nama yang dicetak di spanduk,” pungkas seorang ASN senior yang enggan disebutkan namanya.
✍️ Heri | Detikreportase.com | Musi Rawas – Sumatera Selatan
DETIKREPORTASE.COM : Mengabarkan Kebaikan, Menyalakan Kesadaran Sosial.
